Pengorbanan yang hakiki Dalam rembulan kalbu malam Kuingat wajahmu Yang selalu ada dalam doa Dari fajar hingga fajar itu menggulung dengan gelapnya bulan Cucuran air mengiadi embun kulitmu Yang selalu basah hingga anginpun tak sanggup untuk mengeringkan Lelah itu sudah pasti Namun itu semua kau korbankan untuk buah hati tercinta Ntah bagaimana untukku membalas itu semua Yang kau korbankan hingga kami menjadi dewasa Tidak secuilpun lontaran beton yang ku beri untuk bisa balas pengorbananmu Wahai kedua orang tua ku Hanya doa yang bisa kulimpahkan untuk hari ini Namun esok kelak Ketika anak-anakmu tegak bagaikan menara yang kokoh Ingatlah kalianlah pondasi bagi kami Tanpa kalian kami itu bagaikan pohon tanpa akar